Notebook sudah menjadi perangkat yang wajib dimiliki oleh pekerja kantoran saat ini. Selain semakin bertenaga, notebook juga menawarkan fleksibilitas lebih tinggi jika dibanding dengan komputer desktop. Hal ini memungkinkan penggunanya untuk bekerja dari mana saja.
Untuk itu, beberapa brand notebook terus menghadirkan seri anyar agar bisa memenuhi kebutuhan berbagai kalangan pengguna. Salah satunya adalah seri XPS 13 2-in-1 yang dapat menunjang aktivitas pekerja kantoran jaman now. Kalau kalian sedang mencari laptop kantoran, simak reviewnya sampai selesai ya.
Kombo apik mobilitas dan fleksibel
Untuk menunjang aktivitas pekerja kantoran yang mobile, notebook haruslah cukup ringkas dan mudah dibawa kemana-mana. Hal itulah yang tercermin dari desain Dell XPS 13 2-in-1 7390 ini.
Ukuran notebook XPS 13 7390 sangat tipis. Dalam kondisi tertutup, tebalnya berkisar antara 7 sampai 13 milimeter saja, sementara panjang dan lebarnya berkisar 296 milimeter dan 207 milimeter.
Dengan ukuran yang ringkas, notebook ini menawarkan mobilitas yang tinggi. Terhitung bobotnya hanya berkisar 1,3 kilogram saja, cukup bersahabat baik untuk pengguna pria ataupun kaum hawa.
Selain menawarkan mobilitas tinggi, laptop berwujud ringkas ini juga menawarkan desain yang menarik. Dibekali engsel yang fleksibel, layarnya dapat dibuka hingga 360 derajat menjadi mode tablet atau mode tent.
Desain engsel ini menawarkan kemudahan dalam beralih fungsi. Misalnya ketika ingin mempresentasikan hasil rancangan desain Anda ke klien. Dell XPS 13 2-in-1 juga memiliki stylus untuk memudahkan pengoperasian dalam mode tablet.
Untuk port konektivitasnya, saya akui notebook ini memang agak sedikit minimalis. Dell XPS 2-in-1 7390 hanya punya 4 buah port saja. Dua port Thunderbolt™ 3 dengan dukungan daya serta DisplayPort (4 lanes of PCI Express Gen 3) bisa ditemukan di sisi kanan dan kiri.
Untungnya, port berbentuk USB type-C ini multifungsi karena mendukung proses pengisian daya, transfer data juga sebagai port untuk menambahkan perangkat visual tambahan seperti monitor.
Nah dua port lainnya adalah 3,5mm headphone/microphone combo jack dan sebuah microSD card reader.
Interior yang terlihat berkelas
Dell XPS 13 7390 ini dibekali dengan layar sentuh yang mengantungi spesifikasi jempolan. Pertama layarnya mengantungi sertifikasi HDR 400 yang mampu menampilkan kedalaman dan detail warna yang sangat baik.
Kedua layarnya sudah mengantungi fitur DCI P3 90 persen, yang membuat tampilannya lebih kaya warna. Selain dapat menampilkan tampilan terang lebih cerah, ketika menampilkan warna gelap juga akan terlihat lebih pekat.
Layarnya sendiri memiliki resolusi 3840 x 2400 4K Ultra HD+ dengan dukungan lapisan anti-glare. Menggunakan notebook ini di luar ruangan pun layarnya tetap terlihat tajam dan terang.
Sisi berkelas selanjutnya ada pada sektor keyboardnya. XPS 13 7390 menggunakan keyboard dengan karakter keycap low-profile, atau mungkin saya menyebutnya ultra low-profile saja. Selain memiliki bentuk keycap yang sangat rendah, travel distance dari keycapnya juga tergolong sangat pendek. Jika biasanya saya menekan keycap pada notebook harian dengan sedikit momentum dan tenaga, itu semua akan terasa lucu ketika saya mengetik di notebook ini. Intinya proses mengetik di notebook tipis ini ga perlu pakai tenaga.
Untuk menambah sisi keamanan, Dell menyematkan fingerprint scanner pada tombol power. Sayangnya pengalaman menggunakan fingerprintnya terasa tidak gesit. Selain itu, notebook ini juga tidak mendukung Windows Hello Face karena tidak dibekali kamera yang kompatibel dengan fitur tersebut.
Spesifikasi mewah kinerja wah
Di banderol di kisaran 30 jutaan, Dell XPS 13 7390 menawarkan spesifikasi yang cukup mewah. Notebook ini dibekali prosesor Intel generasi ke-10 yakni i7-1065G7, grafis Intel Iris Plus, RAM 16GB, serta kapasitas penyimpanan M.2 sebesar 512 GB.
Di atas kertas, notebook dengan spesifikasi seperti ini tergolong cukup bertenaga untuk sekadar mengerjakan tugas harian di kantor. Malah notebook ini juga bisa dipakai untuk me-render file 3D bertaraf sedang sampai kompleks.
Untuk mendapatkan gambaran kinerja notebook ini, saya sudah menjalankan beberapa pengujian (benchmark) menggunakan PCMark (mewakili penggunaan kerja harian), 3DMark (mewakili pengujian pengolahan grafis), Cinebench R20 (kinerja prosesor), CrystalDiskMark (kinerja storage) dan Blender (mewakili kemampuan render).
SUMBER : TEK.ID
0 Komentar